Bahan Kimia dan Fungsinya Pada Penyamakan Kulit

Pada mulanya dalam industri kulit hanya menggunakan bahan-bahan penyamak dari tumbuh-tumbuhan ( penyamak nabati) seperti kulit akasia, dll. Bahan- bahan nabati sangat ramah lingkungan, artinya tidak mempengarihi unsur-unsur yang ada di lingkungan, namun seiring perkembangan zaman manusia mulai menemukan bahan-bahan kimia yang digunakan dalam proses penyamakan kulit, bahan kimia membuat kulit dan produk yang dihasilkan jauh lebih baik daripada kulit yang disamak dengan bahan penyamak nabati.
Beberapa bahan-bahan kimia dalam proses penyamakan kulit, antara lain :

- Air (H2O)
Sekalipun air hanya merupakan bahan pembantu, namun peran air sangatlah     penting, yaitu sebagai perantara atau medium untuk menyampaikan bahan-bahan kimia lain ke dalam kulit.

- Garam ( NaCl)
Garam dapat menyerap cairan yang ada dalam kulit, sehingga kadar air dan kadar garam menjadi seimbang. Garam membuat bakteri menjadi kering dan akhirnya mati, sehingga tidak ada perkembangbiakan bakteri yang mengakibatkan kulit menjadi rusak

- Natrium Sulfida (Na2S)
Natrium sulfida berfungsi untuk merontokkan bulu. Hal ini dapat terjadi karena senyawa sulfida dapat memutuskan jembatan sulfida dari senyawa keratin atau bulu sehingga bulu menjadi rontok.

- Kapur  Ca(OH)2
Fungsi kapur adalah menyabun minyak atau lemak yang ada di dalam kulit, kapur jaga dapat mengangkut sisa protein yang ada dalam kulit.

- Asam format dan Natrium bisulfat
Asam format dan natrium bisulfat digunakan dalam proses pembuangan sisi-sisa kapur yang masih ada dalam kulit saat proses pembuangan bulu.

- Minyak sulfat
Minyak ikan yang di reaksikan dengan asam sulfat pekat akan menghasilkan minyak sulfat, kegunaannya untuk liquoring atau peminyakan dalam proses penyamakan kulit.

- Asam sulfat
Proses pengasaman digunakan untuk menghentikan keaktifan dari enzim yang digunakan pada proses pengikisan.

- Formaldehide (CH2O)
Reaksi formaldehide dengan asam amino yang terjadi dalam protein kulit mampu merubah sifat-sifat protein sehingga kulit menjadi lebih awet.

- Cromosal B
Cromosal B berasal dari produk patent Bayer, cromosal B digunakan dalam proses penyamakan krom.

- Compound SB
Compound SB berasal dari produk Hadson, kegunaannya adalah menaikkan basisitas pada proses penyamakan krom.

- Mimosa
Mimosa berasal dari tumbuh-tumbuhan dan di produksi oleh hadson dan bayer, kegunaannya sebagai bahan untuk penyamakan nabati yang mengandung zat aktif tannin.

sumber : bahan kimia penyamak kulit

0 comments:

Post a Comment

~ Silahkan berkomentar dengan baik dan sopan
~ Silahkan tinggalkan link untuk Kunjungan balik
~ Jangan gunakan kata-kata yang mengandung Menghina dan Kata sara
~ Jadilah bloger yang baik dengan mencantumkan alamat sumber saat pembuat artikel
~ Gunakan Anonimous jika tidak punya account
~ Trimakasih atas kunjungan nya

handapeunpost